APBD Gorontalo 2026 Diproyeksi Turun Rp200 Miliar, Pemprov Siapkan Strategi Efisiensi

Selasa, 9 September 2025 - 15:48 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kota Gorontalo – Pemerintah Provinsi Gorontalo memproyeksikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026 hanya sebesar Rp1,54 triliun. Nilai tersebut lebih rendah sekitar Rp200 miliar dibandingkan APBD 2025 yang tercatat Rp1,74 triliun.

Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, menyampaikan perkiraan itu dalam rapat paripurna DPRD ke-43 saat membacakan nota pengantar Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD 2026, Senin (8/9/2025).

Menurut Gusnar, penurunan anggaran terutama disebabkan oleh berkurangnya transfer dari pemerintah pusat. Tahun ini, Pemprov hanya menerima estimasi Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp200 miliar, yang seluruhnya dialokasikan untuk sektor kesehatan.

“Ketika APBD menurun, biasanya kita berpikir untuk meningkatkan pendapatan daerah, terutama lewat pajak. Namun kondisi masyarakat saat ini belum memungkinkan penambahan beban tersebut,” ujar Gusnar.

Dari total proyeksi Rp1,54 triliun, Pemprov memperkirakan defisit mencapai Rp206,32 juta. Sementara itu, pembiayaan daerah ditargetkan Rp17,14 miliar untuk penerimaan dan Rp16,93 miliar untuk pengeluaran, sebagian besar untuk cicilan pokok utang Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021.

Meski anggaran terbatas, lima program unggulan tetap dijalankan, yakni beasiswa, agromaritim, UMKM, pariwisata, serta infrastruktur. Namun, khusus infrastruktur, pemerintah hanya memfokuskan pada pemeliharaan jalan karena keterbatasan dana.

“Setiap OPD wajib menghadirkan kegiatan nasional dari kementerian di Gorontalo agar aktivitas daerah tetap hidup. Ini salah satu strategi untuk menutup kekurangan fiskal,” kata Gusnar.

Selain itu, Gubernur menyoroti porsi belanja pegawai yang mencapai 45 persen dari APBD, jauh di atas batas rekomendasi Kementerian Dalam Negeri sebesar 30 persen. Untuk menekan biaya, Pemprov tengah mengkaji opsi efisiensi, termasuk penerapan skema Work From Home (WFH) guna mengurangi beban operasional.

Dengan langkah-langkah tersebut, Pemprov berupaya menjaga agar perekonomian daerah tetap bergerak meski APBD 2026 mengalami penurunan signifikan.

Follow WhatsApp Channel bmr.intainews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Provinsi Gorontalo Terima Penganugerahan Provinsi Layak Anak 2025 Menjelang HUT RI Ke-80
Dapat Apresiasi Mendagri, Idah Syahidah Rusli Habibie : Kopdes Merah Putih Gorontalo Masuk Tahap Operasional
Tidak Banyak Cirita !!! Gusnar-Idah Kase Gaga Kota Gorontalo
Festival Apangi dan Pawai Obor Meriahkan Telaga Biru, Wagub Idah Syahidah Ajak Generasi Muda Lestarikan Tradisi
Noval Sebut Gubernur Gusnar Ismail Fokus Jalankan Vis-Misi Untuk Gorontalo Maju Dan Sejahtera
Komisi II Jangan Lempar Bola, Deprov dan PT. LIL Harus Bertanggungjawab Atas Derita Rakyat
RPJMD Gorontalo Tak Sekadar Formalitas, Kritik Fraksi NasDem Bentuk Pesimisme Bangun Daerah.

Berita Terkait

Selasa, 9 September 2025 - 15:48 WIT

APBD Gorontalo 2026 Diproyeksi Turun Rp200 Miliar, Pemprov Siapkan Strategi Efisiensi

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 12:06 WIT

Provinsi Gorontalo Terima Penganugerahan Provinsi Layak Anak 2025 Menjelang HUT RI Ke-80

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 10:46 WIT

Dapat Apresiasi Mendagri, Idah Syahidah Rusli Habibie : Kopdes Merah Putih Gorontalo Masuk Tahap Operasional

Kamis, 24 Juli 2025 - 22:40 WIT

Tidak Banyak Cirita !!! Gusnar-Idah Kase Gaga Kota Gorontalo

Minggu, 13 Juli 2025 - 01:23 WIT

Festival Apangi dan Pawai Obor Meriahkan Telaga Biru, Wagub Idah Syahidah Ajak Generasi Muda Lestarikan Tradisi

Berita Terbaru